Sabtu, 18 April 2015

Pengenalan alat-alat spryer pestisida

PENGENALAN ALAT-ALAT APLIKASI PESTISIDA
 ( Laporan Praktikum Pengendalian Hama Tumbuhan )






Oleh
Ismail Pirdaus
1314121087







UNILA3
















JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015










PENDAHULUAN



1.1 LatarBelakang
Organisme pengganggu tanaman merupakan organisme-organisme yang dapat merusak tanaman baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kerusakan tersebut dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas ataupun kuantitas panen, sehingga merugikan secara ekonomi. Untuk menghin dari kerugian karena serangan OPT, tanaman harus dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan demikian untuk membasmi organisme penganggu tanaman dibutuhkan suatu substansi yang berfungsi untuk membasmi OPT tersebut yaitu berupa pestisida.
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangatluas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bacteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan. Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman


Alat aplikasi pestisida yang di amati pada praktikum ini adalah jenis spreyer. Aplikasi pada spreyer biasanya pestisida formulasi EC,WP dan S. Hal ini biasanya di sesuaikan dengan fungsi dari spreyer tersebut, sebab pada jenis formulasi tersebut dapat di encerkan. Pengaplikasian jenis formulasi EC umumnya di aduk sekali dalam pengaplikasiannya. Hal ini di sebabkan pada formulasi ini tidak akan mengendap bila di aplikasikan dengan spreyer. Jenis formulasi WP umumnya di aduk tiap 30 menit sekali dalam pengaplikasianya. Hal ini di sebabkan adanya pengendapan pestisida tiap 30 menit. Aplikasi pada  jenis G biasanya di tebar langsung di dekat tanaman. Perawatan spreyer pada umumnya dicuci atau dibersihkan agar kandungan pestisida menjadi rendah alat semprot.




1.2 Tujuan

1.  Mengenal beberapa macam alat dan aplikasi pestisida

2.  mengetahui bagian dan mekanisme alat

3. mengetahui jenis nosel.








II.  METODOLOGI PERCOBAAN




2.1  Alat dan Bahan



Adapun alat yang di gunaka pada praktikum kai ini adalah : Pena, kertas, untuk menulis alat aplikasi pestisida dan acc,


Adapun bahan-bahan yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah :  semi automatic spryer, automatic spreyer, mist duster, swing fog,

2.2 Prosedur Kerja



Adapun prosedur kerja dari  praktikum kali ini adalah:

1.      Menyiapakn ketujuh spesimen alat aplikasi pestisida yang akan di lakukan pengamatan 

2.      Di lakukan pengamatan terhadap alat aplikasi pestisida yang telah disiapkan sebelumnya

3.      Di deskripsikan sesuai dengan apa yang di lihat masing-masing mahasiswa yang melakukan pengamatan
















III. HASIL DAN PEMBAHASAN




3.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil dari pengamatan peraktikum kaliini adalah:

NO
Foto
Gambar
Keterangan
1.






semi otomatis spriyer

Bagian-bagian semi otomatis spreier: selang pestisida, kran, lubang untuk masuk pestisida, hendel pompa, per, tangki, nozel.
2.





Otomatis spriyer

Bagian-bagian semi otomatis spreier: selang pestisida, kran, lubang untuk masuk pestisida,  tangki, nozel.
3.

Mist Duster

Baian-bagian mist dust : mesin, selang, tangki.
4.








Automatis spriyer plastik



Bagian-bagian semi otomatis spreier: selang pestisida, kran, lubang untuk masuk pestisida, tangki, nozel.
5.

Swing fog

Bagian-bagian swing fog: mesin, selang, tabung pestisida.










3.2 Pembahasan

Istilah "mengendalikan" OPT bukan berarti harus diberantas habis. Namun pengendalian disini adalah usaha pengendalian populasi atau tingkat kerusakan karena OPT agar kerusakan dapat ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak merugikan (Djojosumarto, 2004).

Dalam proses pengendalian tersebut digunakan beberapa macam alat pertanian. Hal ini bergantung pada jenis pengendalian yang diaplikasikan. Pengaplikasian pestisida cair atau bahan-bahan lain umumnya diaplikasikan menggunakan sprayer. Sprayer merupakan alat yang difungsikan sebagai penyebar karena memiliki kemampuan jangkauan penyebaran dan kerataan bahan ke tanaman yang merata.

Berikut ini adalah beberapa tipe sprayer:



1.      Sprayer Semi Otomatis




Prinsip kerja alat ini adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni tekanan dalam tabung khusus dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut bersama dengan cairan. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.





Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak digunakan petani di lapangan adalah jenis ini, namun hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi yang dilakukan oleh Departemen Pertanian pada tahun 1977 di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan. Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain : tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tali gendong putus, sambungan las korosi, dsb. Di samping masalah pada perangkat alatnya, masalah lain adalah kebanyakan pest yang direkomendasikan dan ini salah satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang aplikasi. Bagian-bagian alat semprot semi otomatis antara lain tuas penyemprot, noozle, batang semprot, mult tangki, memiliki satu tabung untuk menampung cairan pestisida sekaligus menampung tekanan udara serta tali untuk menggendong alat. Kapasitas atau daya tampung alat 17 liter dan terbuat dari logam besi.( Junaidi, W. 2009).




2.      Sprayer Otomatis

Prinsip kerja alat penyemprot ini adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.

Berdasarkan prinsip kerjanya, maka alat penyemprot tipe gendong ini memiliki bagian utama yang terdiri :


1.      Tangki dari bahan plat tahan karat, untuk menampung cairan

2.      Unit pompa, yang terdiri dari silinder pompa, piston dari kulit

3.      Tangkai pompa, untuk memompa cairan

4.      Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nosel
5.      Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki
6.      Sabuk penggendong
7.      Selang karet
8.      Piston pompa
9.      Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki


10.  Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet

11.  Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel

12.  Nosel, untuk memecah cairan menjadi pertikel halus

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaannya adalah isi tangki cairan pestisida harus disisakan kurang lebih 1/5 bagian ruangan tangki untuk udara. Setelah diisi cairan, tangki dipompa kurang lebih sebanyak 50 – 80 kali pemompaan. Untuk mengetahui intensitas tekanan udara di dalam tangki dapat diamati melalui manometer. Beberapa persyaratan lainnya adalah bahan konstruksi terbuat dari plat tahan karat, bagian konstruksi pompa mudah dilepas untuk dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat dilepas dan dapat diganti baik tipe maupun ukuran lubangnya. Persyaratan lain yang berkaitan efektivitas aplikasi pestisida dalam pengoperasian alat penyemprot adalah kondisi kecepatan angin tidak melebihi 10 km/jam.

Perbedaan antara sprayer otomatis dan sprayer semi otomatis adalah pada komponen dalam kedua alat tersebut. Pada alat sprayer otomatis tidak ada tabung khusus yang digunakan sebagai tempat cadangan tekanan karena seluruh tekanan memenuhi tangki sprayer. Oleh karena itu tangki sprayer otomatis harus terbuat dari bahan yang kuat dengan tekanan. Dengan perbedaan tersebut maka cara aplikasinya pun sedikit berbeda. Jika sprayer otomatis harus dipompa hingga penuh sebelum aplikasi, sprayer semi otomatis harus dipompa selama aplikasi hingga volume pestisida habis. Oleh karena itulah ada perbedaan ukuran droplet pada keduanya. Ukuran droplet sprayer otomatis lebih kecil dari sprayer semi otomatis akibat adanya perbedaan tekanan yang diberikan.

Ada beberapa keuntungan dan kerugian dengan penggunaan tekanan atau energi hidrolik antara lain:



Keuntungan
Kerugian
1.  Komponen yang digunakan relatif sederhana untuk dioperasikan.
2.  Peralatan fleksibel dan dengan perubahan sedikit dapat digunakan untuk sasaran yang berbeda.
1.  Droplet dihasilkan dalam kisaran diameter yang luas mengakibatkan banyak pestisida yang terbuang (droplet dengan optimum diameter tidak mengenai sasaran).
2.  Penggunaan yang bervariasi dan komponen dapat mengakibatkan variasi penutupan.
3.  Penggunaan komponen khususnya noozle yang mengharuskan seringnya penggantian alat yang bersangkutan.



3.                   Duster

Alat ini digunakan untuk aplikasi pestisida padat atau serbuk. pestisida dalam bentuk debu terdiri dari bahan pembawa yang kering dan halus, yang mengandung bahan aktif 1 -10 persen, ukuran partikelnya berkisar lebih kecil dari 75 mikron. Aplikasinya tanpa dicampur dengan bahan lain dan dimanfaatkan untuk mengatasi pertanaman yang berdaun rimbun/lebat, karena partikel debu dapat masuk keseluruh bagian pohon.



Penggunaan sprayer didasarkan pada tujuan. Kemudian dalam pengaplikasian pestisida, diperlukan pengetahuan yang baik agar penggunaan pestisida tidak menyebabkan kerugian atau dalam kata lain boros. Pengetahuan ini lebih tergantung kepada jenis pestisida dan dosis yang digunakan. Dalam hal ini, dosis yang digunakan baiknya tepat atau mendekati tepat dalam pengaplikasiannya. Dengan demikian efek atau keampuhan pestisida yang digunakan dapat dibuat seoptimal mungkin.


Pestisida berwujud cairan (EC) atau bentuk tepung yang dilarutkan (WP atau SP) memerlukan alat penyemprot untuk menyebarkannya. Sedangkan pestisida yang berbentuk tepung hembus bisa digunakan alat penghembus. Pestisida berbentuk fumigant dapat diaplikasikan dengan alat penyuntik, misalnya alat penyuntik tanah untuk nematisida atau penyuntik pohon kelapa untuk jenis insektisida yang digunakan memberantas penggerek batang (Djojosumarto, 2000).




4.                  Swing fog

Swing fog sering digunakan dalam penyemprotan pada kasus Demam Berdarah atauDemam Chikungunya. Bahan aktif yang digunakan adalah malation ( pada beberapa daerahtidak lagi menggunakan malation) dicampur dengan solar. Sebagai pembangkitnyamenggunkan bensin. Prinsip kerja alat ini sangat unik. Cara menghidupkannya juga unik,

yaitu dengan memompa pada bagian atas yang berbentuk bulat setengah lingkaran dan berbahan karet. Output yang dikeluarkannya adalah asap.

Kelebihan alat ini : dapat digunakan dalam meng-cover daerah yang luas dalam waktu cepatdan membunuh nyamuk dewasa bila campuran dan cara penyemprotannya tepat.

Kekurangannya: sifat pengendaliannya hanya sementara, hanya berkisar 3-6 jam. Tidak membunuh larva nyamuk. Bila takaran dan cara penyemprotan tidak tepat maka efeknyatidak begitu maksimal.



5.                  Sprayer Biasa
Alat semprot ini memiliki prinsip sama dengan sprayer semi otomatis namun dalam ukuran mini dan tanpa tabung khusus sebagai penyimpan tekanan, dengan kata lain tidak memiliki cadangan tekanan. Fungsi dari alat ini adalah untuk aplikasi pestisida cair atau pestisida yang dilarutkan dengan air.




Tipe-tipe nosel:

Ada beberapa tipe nosel yang di gunakan oleh petani dalam proses pengaplikasian pestisida, berikut ini adalah nana-nama tipe nosel yang di gunaka:

1.             Nose kerucut (None nozzel)
2.             Nozel kipas standar (Flat fan nozzel)
3.             Nozel kipas rata (Even flat fan nozzel)
4.             Nozel polijet
5.             Nozel lubang4


dari beberapa tipe nosel yang di pakai oleh petani yang lebih sering di gunakan oleh petani sawah atau hortikultura adalah jenis nosel polijet dan lubang 4 (pirdaus,I. 2015.
















IV. KESIMPULAN





1.      Aplikasi pestisida berbentuk cair atau pestisida yang dilarutkan dengan air dapat menggunakan sprayer tangan semi otomatis maupun otomatis sedangkan untuk pestisida berbentuk tepung dapat menggunakan duster.



2.      Perbedaan antara sprayer otomatis dan semi otomatis terdapat pada komponen dalam yakni penempatan tekanan udara dimana pada sprayer semi otomatis tekanan disimpan dalam tabung khusus dengan sedikit cadangan tekanan dan sprayer otomatis langsung disimpan dalam tangki, keduanya menyebabkan perbedaan ukuran droplet.

3.      trlah di ketahui jenis-jenis nozel yang di gunakan untuk aplikasi pestisida.





























DAFTAR PUSTAKA




Djojosumarto, P., 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta : Kanisius.

Djojosumarto, P., 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta : Kanisius.

Junaidi, W. 2009. Menentukan Kalibrasi. Jakarta : Penebar Swadaya.


 Pirdaus,I.2015. Alat-alat aplikasi pestisida .Lampung: Penyebar Swadaya.

 

1 komentar:

  1. Titanium Art - Titsanium Art
    Titanium Art. Titsanium Art. Titanium titanium earrings hoops Art. Titsanium Art. Titsanium Art. Titsanium Art. Titsanium samsung titanium watch Art. welding titanium Titsanium titanium connecting rod Art. Titsanium Art. Titsanium Art. Titsanium Art. Titsanium Art. Titsanium titanium lug nuts Art. Titsanium Art.

    BalasHapus